Rabu, 16 Desember 2009

QIYAMUL-LAIL [5-A]

KAIFIYAT SHALAT WITIR

Tata cara melaksanakan shalat witir itu ada dua cara:
Pertama : Memberi salam pada rakaat yang akhir, tanpa duduk tasyahhud
di antara rakaat-rakaatnya.
Cara pertama ini berlaku untuk shalat witir 1 rakaat 3 rakaat dan
5 rakaat.

a. Shalat witir 1 rakaat
" Dari Ibnu Umar, ia berkata : Rasulullah saw bersabda: witir satu rakaat pada akhir malam " (HR. Muslim)

b. Shalat witir 3 rakaat
" Dari Ubay bin Ka'ab, dia berkata : Rasulullah saw shalat witir (membaca) sabbihisma rabbikal a'la dan Qul ya ayyuhal kafirun dan Qul Huwallahu ahad, serta tidak memberi salam kecuali pada rakaat yang terakhir." (HR. an-Nasai).

Perlu ditegaskan di sini bahwa shalat witir yang 3 rakaat ini, selain hanya satu salam juga tidak duduk tasyahhud awal pada rakaat kedua. Sebab, Rasulullah saw melarang menyerupakan dengan shalat magrib. Rasulullah bersabda :

"Jangan kalaian shalat witir 3 rakaat, shalatlah witir 5 rakaat atau 7 rakaat, jangan serupakan dengan shalat Magrib." (HR Daraquthni).

Larangan dalam hadits ini adalah menyerupakan shalat witir 3 rakaat dengan shalat magrib, bukan melarang mengerjakan shalat witir 3 rakaat. Sebab, shalat witir 3 rakaat pernah dikerjakan Rasulullah saw dalam banyak riwayat yang shah. Penyerupaan antara shalat witir 3 rakaat dengan shalat maghrib yang dilarang, apabila duduk tasyahhud pada rakaat kedua. Karena itu shalat witir 3 rakat itu langsung tanpa duduk tasyahhud pada rakaat kedua. Dengan demikian terbedalah dengan shalat magrib dan terhindar dari larangan "jangan serupakan dengan shalat maghrib". Untuk menguatkan pendapat ini,marilah kita petrhatikan hadits-hadits berikut ini.

"Dari Aisyah ia berkata: Rasulullah saw pernah shalat witir 3 rakaat, beliau tidak duduk melainkan pada rakaat yang terakhir." (HR. Ahmad, Nasai, Baihaqi dan Hakim).

"Dari Aisyah, ia berkata: Rasulullah saw pernah shalat 3 rakaat dan beliau tidak memisahkan antara rakaat-rakaatnya." (HR. Ahmad)

"Dari Aisyah bahwa Rasulullah saw tidak memberi salam pada dua rakaat shalat witir." (HR Nasai)

Walaupun hadits-hadits di atas masih diperselisihkan tentang shah dan tidaknya, tetapi isi kandungannya tetap dapat dipakai karena sesuai dengan makna yang terkandung hadits-hadits yang shah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa shalat witir 3 rakaat itu dengan satu salam tanpa duduk tasyahhud awal pada rakaat kedua tetapi langsung ke rakaat ketiga.

c. Shalat witir 5 rakaat
" Dari Aisyah ia berkata: Rasulullah pernah shalat malam 13 rakaat , dan belaiu shalat witir 5 rakaat dari padanya, beliau tidak duduk pada rakaat-rakaat itu melainkan pada rakaat yang terakhir." (HR. Muslim)

Berdasarkan hadits-hadits di atas, maka shalat witir 1 , 3 dan 5 rakaat dengan satu attahiyyat pada rakaat terakhir dan satu salam.

Bersambung : Kaifiyat shalat witir cara ke -2...

Disalin dari buku SHIFAT DAN KAIFIYAT QIYAMUL-LAIL oleh Aliga Ramli, Lc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar