Rabu, 26 Mei 2010

40 Manfaat Shalat Berjama'ah (35), (36), (37).

oleh : Syaikh Abu Abdillah Musnid al-Qahthani



Manfaat ke–35 : Memperbaiki Penampilan dan Jati Diri

Di antara manfaat shalat berjamaah yaitu ia pada galibnya membuat seorang muslim memperhatikan diri dan penampilannya, kebersihan pakaian dan parfumnya. Yang demikian itu karena ia berkumpul dengan saudara-saudaranya dan bertemu dengan mereka sepanjang siang dan malam hari.

Berbeda dengan orang yang shalat sendirian, kebanyakan mereka meremehkan masalah ini dan menyalahi firman Allah,

يابنى ءَادَمَ خُذُواْ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُواْ واشربوا وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ المسرفين

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A'raf : 31).

Asy-Syaukani rahimahullah berkata, “Perintah ini ditujukan kepada segenap anak Adam meskipun ayat tersebut diturunkan karena sebab khusus. Yang dipandang adalah keumuman lafazh, tidak khususnya sebab. Adapun zinah dalam ayat tersebut maknanya adalah pakaian yang dijadikan perhiasan oleh manusia. Mereka diperintahkan untuk berpakaian indah ketika pergi ke masjid-masjid untuk shalat atau thawaf.” (Fathul Qadir 2/228)

Manfaat ke–36 : Saling Mengenal dan Memperkenalkan Diri

Shalat berjamaah merupakan kesempatan besar untuk saling mengenal dan beramah-tamah antar sesama muslim saat pertemuan mereka dalam shalat lima waktu, juga ketika masuk dan keluar masjid.

Shalat berjamaah juga kesempatan bagi para jamaah untuk saling mencari tahu satu sama lain, serta untuk mengetahui tentang situasi dam kondisi mereka, sehingga terjadilah kunjungan kepada orang sakit, membantu orang yang membutuhkan, berbelas kasih kepada orang yang tertimpa musibah dan sebagainya, hal-hal yang bisa menguatkan hubungan dan menambah persaudaraan antar sesama muslim.

Manfaat ke–37 : Berlomba-lomba dalam Ketaatan Kepada Allah

Termasuk manfaat shalat berjamaah yaitu ia menjadi pendorong (motivator) untuk berlomba-lomba dalam ketaatan kepada Allah dengan penuh kejujuran dan keikhlasan. Ketika para jamaah melihat saudara-saudaranya yang lain maka mereka akan berlomba-lomba bersama saudara-saudaranya tersebut dalam hal-hal yang mendekatkan dirinya kepada Allah dalam ibadah yang agung itu. Yakni dengan menambah kebajikan seperti bersegera menuju masjid saat waktu shalat tiba, menunaikan shalat sunnat rawatib, membaca dzikir, doa dan sebagainya. Allah memerintahkan kita untuk berlomba-lomba dalam hal yang mendekatkan kita kepada keridhaan dan Surga-Nya dengan berbagai amal shalih.

Allah berfirman,

وَفِى ذلك فَلْيَتَنَافَسِ المتنافسون

“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (Al-Muthaffifin: 26).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar