” Dan siapa yang berpaling dari ingat kepada-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (baginya diderita stres). Dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta” (QS Taha, ayat 124).
Berakhir sudah pemilu legislatif, yang diadakan pada tanggal 9 April 2009 lalu. Kini menyisakan kesedihan kepedihan dan tangisan bagi para caleg yang mengalami kekalahan. Rumah sakit jiwa di beberapa kota mulai dikunjungi oleh para caleg yang mengalami gangguan mental stres, akibat tidak siapnya mereka dalam menghadapi kekalahan.
Demikian umumnya informasi yang dapat kita tangkap dari pemberitaan di koran maupun televisi. Yang menyedihkan lagi ada yang melakukan tindakan nekat menggantung diri, menabrakan dirinya ke sebatang pohon bersama-sama dengan sepeda motor yang ditungganginya. Ada yang langsung menderita strok, gantung diri atau meninggal mendadak. Ada yang melakukan tindakan aneh dengan menutup jalan desa, dan sebagainya. Itulah dia prilaku mental yang dilanda stres.
Pada kesempatan ini saya ingin membicarakan tentang ”penyakit stres” ini sekali lagi, namun dari sisi yang lain. Bagaimana kita dapat melakukan tindakan preventif (mencegahnya), mendeteksi (mengetahuinya) dan sekaligus melakukan tindakan kuratif secara praktis. Banyak orang yang mengatakan, “Saya nggak pernah merasakan stres, pokoknya saya enjoy saja kok menjalani kehidupan ini”.
Inilah suatu kenyataan yang banyak kita temui di masyarakat. Yang sebenarnya banyak diantara kita yang tidak menyadari, bahwa stres sebenarnya sangat mudah datang menghampiri kita, hanya disebabkan oleh berbagai faktor sepele yang dekat dengan kehidupan kita. Dibawah ini, saya akan memberikan beberapa contoh lagi, bahwa tanpa kita sadari stres dapat menghampiri kita kapan saja.
Katakanlah ketika Anda sedang duduk-duduk santai di teras rumah sambil menikmati secangkir minuman teh hangat, tiba-tiba ayam tetangga datang lalu buang hajat di hadapan Anda di teras rumah yang sudah dipel oleh sang istri. Kebiasaan Anda ini selalu pula diiringi dengan kebiasaan tamu-tamu yang tidak diundang itu. Contoh yang kedua, katakanlah Anda punya anak yang sedang bersekolah di salah satu TK di kota ini, diculik kemudian disandera dan melalui telepon genggam mereka minta uang tebusan dalam jumlah tertentu.
Dari dua kasus contoh d iatas, saya ingin mengatakan, bahwa kondisi yang kedua akan segera membuat bulu kuduk Anda berdiri, timbul rasa ketakutan, mengejutkan, mencemaskan dan khawatir, kondisi yang pertama membuat Anda sebel dan emosional. Tubuh Anda memberikan reaksi spontan, melalui kelenjar thymus yang berfungsi sebagai penghubung antara fisik dan jiwa (yang sedang merasakan emosional stres).
Perasaan cemas ini akan mengganggu memori Anda, mempersempit fokus perhatian, sehingga berbagai petunjuk penting yang menuntun memori menjadi hilang seketika. Anda tidak dapat berpikir dengan baik dan bijak. Stres melanda Anda! Ini dapat kita ketahui juga dengan turunnya energi tubuh Anda. Ahli memori Arthur Bornstein menyebut stres berat sebagai musuh nomor satu bagi memori.
Kedua contoh kasus diatas, bukanlah kasus yang sebenarnya terjadi. Akan tetapi ini hanyalah sebuah permainan yang ingin membuktikan, bahwa dengan mudah Anda bisa dilanda “stres”, walaupun contoh yang saya berikan itu hanya sebuah permainan belaka. Namun kerja alam bawah sadar (subconcious mind) Anda tetap akan bekerja merekam kejadian tersebut, tanpa Anda sendiri menyadarinya.. Kelenjar thymus yang berfungsi sebagai penghubung antara tubuh fisik dan jiwa (body and mind) akan merespon peristiwa tersebut, dengan turunnya energi tubuh Anda.
Demikian pula halnya dengan thymus itu sendiri akan mengalami penurunan aktifitas, alias lemah. Diikuti pula dengan turunnya sistem imunitas tubuh. Dua kondisi yang dialami ini sudah membuktikan bahwa kita sangat mudah dilanda stres. Untuk mengetahui secara cepat, dapat kita pergunakan ”bahasa tubuh” (ini sudah kita bahas dalam Batam Pos, Jum’at 13 Maret 2009 lalu). Dan masih banyak lagi kasus-kasus lain yang sederhana, dan dekat dengan kehidupan Anda, yang dapat membuat Anda mudah mengalami mental stres. Apabila Anda tidak tanggap dalam mewaspadainya atau mengantisipasinya. Ketahuilah tubuh kita sangat rentan terhadap stres.
Lantas bagaimana kita bisa mencegahnya lalu mengobatinya? Saya ingin memberikan contoh dulu pada Anda sebuah kejadian yang menimpa Baginda Rasulullah Saw. Saat itu pemuka-pemuka kaum Quraisy sedang merencanakan suatu pembunuhan terhadap Rasulullah Saw. Dan ketika berita itu sampai ketelinga Rasulullah Saw, sebagai manusia biasa, normal Baginda Rasul mengalami kemasgulan., cemas dan khawatir. Atau, pakar psikologi menyebutnya dengan istilah stres.
Rasulullah merebahkan tubuhnya dan menutupinya dengan selimut. Saat itu, Jibril datang membawa Surah Al-Muzzammil, yang merupakan petunjuk dari Allah untuk Baginda Rasul dalam mengatasi masalah itu. Alqurn memberikan petunjuk yang benar dalam memproteksi, mengatasi stres ini”. Yang intinya banyak-banyak mengingat Allah, dengan bangun ditengah malam, melakukan salat sunat Tahajud, membaca Alquran dengan tartil dan zikrullah (QS.Al-Muzzammil, ayat 1-10)
“Hai orang yang berselimut(Muhammad), bangunlah (untuk salat) dimalam hari kecuali sedikit dari padanya, yaitu seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu Dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun diwaktu malam itu, adalah lebih menguatkan jiwa dan lebih berkesan bacaannya. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang banyak. Dan sebutlah nama Tuhanmu (zikrullah) dan beribadatlah (Tahajud) pada-Nya dengan penuh ketekunan. Dialah Tuhan pemelihara timur dan barat, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, maka jadikanlah Dia sebagai pelindung. Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka katakan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik”.
Petunjuk dalam mengatasi kecemasan, stres, yang ditawarkan Alquran pada Rasulullah ini adalah sangat jelas, tentunya juga bagi umatnya, dalam usaha preventif, mengantisipasi, kuratif, meningkatkan energi tubuh, sekaligus juga akan membuat tubuh Anda kebal terhadap stres. Agar stres tidak mendatangkan penyakit tapi malah menyehatkan. Dr Ben Johnson, seorang pakar kedokteran barat, yang tertarik pada penyembuhan dengan energi, mengatakan,” Singkirkan stres faali dari tubuh, dan tubuh akan menjalankan apa yang sudah dirancang baginya. Ia menyembuhkan diri Anda”.
Tentunya salat Tahajud yang menyehatkan adalah yang dilakukan secara khusyuk, ikhlas, gerakannya tepat dan istikamah. Demikian menurut Prof. Dr Moh. Sholeh, dan beliau menambahkan: ”Dari hasil penelitiannya, membuktikan bahwa salat Tahajud dapat meningkatkan daya tahan tubuh imunologik dan untuk penyembuhan berbagai penyakit.
Salat Tahajud yang dilakukan dengan khusuk, ikhlas dan istikomah dapat menurunkan sekresi hormone kortisol. Dan bagi subyek yang normal secara kuantitas tercermin pada terkendalinya secresi kortisol dalam rentang 38-690 nmol/L ( pagi hari jam 6.00-9.00 WIB). Bahwa ikhlas mustahil dapat diukur dan dibuktikan secara ilmiah, melalui penelitian ini, terduga secara medis bahwa ikhlas yang dipandang sebagai suatu yang misteri itu dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormone kortisol tersebut”.
Ikhlas tidaknya sebuah tindakan memiliki hubungan dan pengaruh yang amat kental dengan proses peningkatan kortisol dalam tubuh. ***
Kortisol yang oleh Carlson dan ahli lain digunakan sebagai tolak ukur stress dan homeostasis tubuh, dalam penelitian ini kortisol juga dapat dipakai sebagai indicator ikhlas untuk bidang amaliah lainnya.
Anda tentu saja secara prosudural dapat mengetahui level hormone kortisol didalam tubuh Anda, dengan mendatangi para praktisi kedokteran. Namun tahukah Anda, bahwa bahasa tubuh dapat memainkan peran labaratorium dalam memantau kisaran sekresi hormone kortisol didalam tubuh Anda. Akan tetapi tidak berarti bahwa ianya dapat menggantikan peran laboratorium paramedic! Salat sunnat tahajud plus amaliah sholeh lainnya yang secara konsisten Anda lakukan dalam hidup dan kehidupan Anda, akan memberikan nilai plus bagi energi kehidupan Anda, yang senantiasa akan selalu dalam keadaan meningkat (increase, intact, centered or better). Dalam kondisi yang demikian Dr. John Diamond menyebutnya sebagai ,”you are invulnerable to stress”. Ya. Anda akan kebal terhadap stres! ***
Alhamdulillah.
BalasHapusTerima kasih atas pencerahannya.
Semoga membawa berkah.
Amin.
:)
Amin....
BalasHapus